Cerita tentang bagaimana mahasiswa/i baru memulai aktivitas dan
kebebasan mereke setelah lulus SMU biasanya selalu menjadi topik menarik
yang dijadikan thema film. Ada banyak film yang mengangkat topik
tentang ini, tapi Roommate adalah salah satu yang cukup menarik untuk
ditonton. Bukan hanya karena jalan ceritanya yang relatif tidak terlalu
sadis, seperti film-film lain dengan topik sejenis. Tapi juga karena
para pemainnya juga tidak menarik dan tidak terlalu ramai.
Tokoh utamanya adalah Sara (diperankan oleh Minka Kelley), salah seorang
mahasiswi jurusan design yang memilih untuk tinggal di asrama dan
memiliki teman sekamar. Dia tiba di asrama terlebih dahulu dan tidak
sempat bertemu dengan teman sekamarnya, karena seorang mahasiswi di
asrama itu, Tracy (diperankan oleh Aly Michalca) mengajaknya untuk ikut
dengan pesta di salah satu rumah persaudaraan di kampus itu. Sara
kembali ke asrama dalam keadaan mabuk, dan akhirnya bertemu dengan teman
sekamarnya, Rebecca (diperankan oleh Leighton Meester, Gossip Girl).
Mereka mulai berteman dan Rebecca menyukai koleksi pakaian Sara. Sara
mengizinkannya memakai pakaian manapun yang dia suka, kecuali kalung
dengan liontin yang merupakan peninggalan kakaknya, Emily, yang
meninggal ketika Sara berusia 9 tahun.
Tanpa Sara sadari, pertemanan mereka berkembang ke arah yang tidak
sehat. Rebecca mulai merasa kalau tidak seorang pun yang bisa berteman
dan dekat dengan Sara, selain dirinya sendiri. Sehingga, dia selalu
berusaha "menyelesaikan" masalah yang dihadapi Sara, tanpa sepengetahuan
Sara. Dan cara penyelesaian yang dipilihnya cenderung kejam.
Dimulai dengan Tracy, orang pertama yang ditemui Sara begitu tiba di
asrama. Suatu hari, Tracy mengajak Sara clubbing. Sara setuju, tapi
Rebecca menolak dengan alasan dia tidak menyukai hingar-bingar suasana
club. Sara pun berangkat bersama Tracy dan teman-temannya. Sesuatu
terjadi malam itu, dimana Tracy melupakan keberadaan Sara yang sedang ke
toilet dan pergi dengan pria yang ditemuinya di club, sementara dompet
dan ponsel Sara masih tersimpan di tas nya. Kebingungan, Sara hanya bisa
menelepon Rebecca dengan biaya panggilan ditanggung penerima, karena
dompetnya dibawa oleh Tracy. Rebecca muncul malam itu layaknya penolong,
dan mengatakan kalau dia tidak akan pernah meninggalkan Sara, seperti
yang dilakukan Tracy. Rebecca lalu "membantu" Sara dengan membuat
perhitungan dengan Tracy. Dia mengancam akan membunuh Tracy kalau dia
berani mendekati Sara lagi. Dia mengatakan kalau Tracy hanya membawa
pengaruh buruk padanya. Tracy berusaha memperingatkan Sara kalau ada
yang tidak beres dengan teman sekamarnya, Rebecca. Tapi Sara yang masih
kesal karena ditinggalkan oleh Tracy, mengacuhkannya. Tracy akhirnya
pindah ke asrama lain, karena takut dengan ancaman Rebecca.
Orang kedua yang "diselesaikan" oleh Rebecca adalah dosen design Sara
(diperankan oleh Billy Zane). Ternyata sang dosen adalah seorang
oportunis yang suka melecehkan mahasiswanya. Dia menawarkan Sara
kesempatan untuk ikut bersamanya ke sebuah fashion event dengan biaya
yang sepenuhnya ditanggung universitas. Tapi dia mengisyaratkan kalau
dia meminta balasan sebagai imbalan, lalu mencium bibir Sara. Shock,
Sara segera keluar dari ruang dosen dan menceritakan hal itu pada
Rebecca. Rebecca lalu menjebak si professor dengan rekaman kaset yang
isinya seolah-olah si professor sedang berusaha memperkosanya. Kemudian
mengirimkan rekaman itu kepada dekan. Akibatnya, si dosen dipecat dari
universitas dan posisinya digantikan oleh designer lain, Irene
(diperankan oleh Danneel Harris). Semuanya tanpa sepengetahuan Sara.
Pada hari Thanksgiving, Sara berencana untuk tinggal bersama pacarnya
Stephen (diperankan oleh Sam Gigandet) dan mengungkapkannya pada
Rebecca. Diam-diam, Rebecca merasa cemnburu dan mencari cara agar Sara
memilih untuk merayakan Thanksgiving bersamanya dan bukan bersama
Stephen. Dia lalu membunuh kucing kesayangan Sara di dalam mesin
pengering. Kemudian dia membuat luka memar di sekujur tubuhnya dengan
secara sengaja memukuli wajahnya hingga lebam, menggores kaki dan
tangannya hingga luka. Terakhir dia menggores perutnya dengan pisau dan
dibiarkan berdarah, hingga Sara pulang dan melihatnya. Rebecca mengarang
cerita kalau dia sedang mencari kucing Sara yang hilang, ketika seorang
pria menyergapnya di lorong sepi dan memperkosanya. Sara menyuruhnya ke
RS dan melapor ke polisi. Tapi Rebecca menolak dengan alasan dia malu
kalau ketahuan diperkosa dan meminta Sara tidak menceritakan hal itu
kepada orang lain. Sara yang merasa kasihan, terpaksa menyetujuinya.
Untuk menghibur hari Rebecca yang sedang shock, Sara pun membatalkan
janjinya dengan Stephen dan memilih merayakan Thanksgiving di rumah
keluarga Rebecca.
Ada banyak keanehan yang ditemui Sara ketika menginap di rumah Rebecca.
Dia heran mengetahui kalau orangtua Rebecca terkesan takut terhadap
anaknya sendiri. Dan secara tidak sengaja ibunya menanyakan kepada Sara,
apakah Rebecca masih meminum obatnya dengan rutin. Ibunya terkejut
melihat reaksi Sara yang balik bertanya apa penyakit Rebecca, dan
buru-buru pergi begitu Rebecca datang. Di kamarnya, Sara melihat sketsa
seorang gadis berambut hitam yang dilukis sendiri oleh Rebecca. Katanya
itu adalah mantan teman sekolahnya. Di cafe, mereka bertemu langsung
dengan gadis yang dilukis Rebecca itu, namanya Maria. Tapi kesan yang
muncul, mereka tidak seperti teman/sahabat. Maria terlihat takut
kepadanya. Ketika Rebecca menyapa mereka dan memperkenalkan Sara, mereka
hanya diam dan menunduk. Maria bahkan dengan jelas mengatakan kepada
Rebecca kalau mereka tidak pernah berteman.
Sekembalinya ke asrama, Sara yang mulai mencurigai masa lalu Rebecca
mulai mencari tahu dengan membongkar lemari dan laci pakaiannya. Dia
menemukan botol obat atas nama Rebecca, merk nya Zyprexa. Sara dan
Stephen menyelidiki kegunaan obat itu melalui internet dan menemukan
kalau obat itu adalah untuk penderita bipolar dan schizoprenia. Sara
mulai merasa takut. Stephen mengajaknya untuk tinggal bersama, tapi Sara
menolak. Ia mendengar kalau dosen pengganti mereka yang baru, Irene,
mau menerima mahasiswa untuk tinggal dengannya di apartemennya yang luas
dan mewah. Irene sudah mengajaknya, tapi Sara mengatakan masih
pikir-pikir dulu. Sesudah menyadari penyakit Rebecca, dia memutuskan
untuk menerima ajakan Irene untuk pindah bersamanya. Tanpa menyadari
kalau Irene adalah seorang lesbian. Dia mengajak mahasiwa yang tinggal
bersamanya menjadi kekasihnya. Dan Rebecca mengetahui hal ini.
Rebecca lalu menyelidiki Irene dan menemukan tempat Irene nongkrong. Dia
menyadari Irene adalah seorang lesbian dan berhasil menggodanya di
toilet. Dia berpura-pura seakan dia juga lesbian dan tertarik pada
Irene, sehingga Irene bersedia mengajak Rebecca pulang ke apartemennya.
Keesokan harinya, ketika Sara berkunjung ke apartemen Irene untuk
menyatakan kalau dia bersedia pindah bersamanya, Irene sedang tidak
berada di tempat.
Sara kemudian pulang ke asrama dan bertemu dengan Rebecca. Mendadak,
Rebecca mengajak Sara menemaninya untuk membuat tatto dan Sara setuju.
Ternyata, tatto yang dibuat Rebecca sama persis dengan milik Sara. Sara
memiliki tatto di dadanya dengan tulisan Emily, untuk mengenang kakaknya
yang meninggal ketika mereka masih anak-anak. Sara langsung menyadari
kalau Rebecca sudah terobsesi kepadanya dan langsung meninggalkannya.
Dengan dibantu Stephen, Sara mengemasi barang-barangnya dari asrama dan
memutuskan menerima ajakan pacarnya itu untuk tinggal bersamanya. Dia
tidak punya pilihan lain, karena Irene tidak bisa dihubungi dan tidak
pernah menelepon. Dia membawa semua barangnya, kecuali kalung liontin
peninggalan Emily yang tidak bisa ditemukannya. Belakangan dia
mengetahui kalau Rebecca lah yang mencuri kalung itu.
Setibanya di kamar Stephen, mereka membongkar barang-barang Sara dan
tanpa sengaja menemukan buku harian Rebecca. Didalamnya mereka menemukan
sketsa Sara yang dilukis oleh Rebecca. Semakin ketakutan, Sara
memutuskan untuk tidak pernah mau lagi berurusan dengan Rebecca.
Tanpa sepengetahuan Sara, mantan pacarnya, Jason (diperankan oleh Matt
Lanter) datang berkunjung ke asramanya dan mengajak Sara bertemu.
Rebecca yang sedang bersedih karena ditinggalkan Sara, memutuskan untuk
"menyelesaikan" Jason juga. Dia mengecat rambutnya dan meniru gaya
berpakaian Sara, lalu mengujungi hotel Jason di malam hari. Jason yang
mengira Rebecca adalah Sara setelah melihat tatto bertuliskan nama Emily
di dadanya, sama sekali tidak menyadari. Sampai akhirnyna Rebecca
membunuhnya dengan menikamnya dengan pisau.
Rebecca kemudian mengirimkan sms kepada Sara dengan ponsel Irene dengan
menyamar sebagai Irene dan menyuruhnya datang ke apartemen malam itu
juga karena ada urusan mendadak. Sebelum berangkat, Sara sempat
menelepon Stephen dan menyuruhnya datang ke apartemen Irene karena dia
sedang menuju kesana. Di apartemen, Sara menemukan Irene ternyata sedang
terikat di ranjang, dan disandera oleh Rebecca. Dia berteriak
mengatakan kalau Sara telah menghianatinya. Bagaimana ia telah banyak
berkorban untuk membantu Sara "menyelesaikan" masalahnya. Tapi Sara
malah meninggalkannya. Sara yang menyadari penyakit jiwa yang diidap
Rebecca langsung pura-pura minta maaf dan mengatakan kalau itu semua
adalah salah paham. Dan dia bersedia kembali ke asrama dan berteman lagi
dengan Rebecca. Rebecca senang, tapi dia tetap berniat membunuh Irene
untuk memastikan agar dia tidak bisa lagi mengajak Sara tinggal
bersamanya. Sara mengecohnya dan berhasil melemparkan pistol Rebecca
keluar kamar. Ketika ia keluar untuk mengambil pistolnya, Sara langsung
menutup dan mengunci pintu dari dalam.
Dia berusaha melepaskan ikatan Irene, tapi Irene menyuruhnya untuk
segera melarikan diri dari jendela. Tapi Sara ragu-ragu, karena
apartemen Irene berada di lantai yang cukup tinggi. Sementara Rebecca
sudah berhasil menemukan pistolnya dan sedang berusaha mendobrak pintu.
Dia akhirnya berhasil masuk kembali ke kamar, dan Sara memutuskan untuk
keluar melalui jendela dan pelan-pelan berjalan di sisi jendela yang
kecil. Rebecca lalu mengarahkan pistol untuk menembak Irene yang masih
terikat di tempat tidur. Bertepatan dengan itu, Stephen muncul dan
menggagalkan usaha Rebecca. Mereke bergumul dilantai. Tapi suara
tembakan telah mengejutkan Sara yang masih berada di jendela dan dia
terpeleset dan bergelantungan di gordyn.
Ketika Stephen berusaha membantu Sara, Rebecca berhasil memukulnya
hingga pingsan. Rebecca lalu menolongnya sambil tetap mengatakan kalau
hanya dialah teman Sara, tidak ada yang lainnya. Sara menyadari kegilaan
Rebecca dan tahu kalau hidupnya tidak akan pernah tenang. Rebecca akan
menghabisi semua orang yang berusaha dekat dengannya. Ketika dia melihat
pistol Rebecca di lantai, dia merebutnya dan berusaha menembak Rebecca.
Sayangnya pistol itu kosong dan usahanya gagal. Tapi Rebecca lalu
menyadari kalau Sara tidak sungguh-sungguh ingin berteman dengannya
lagi. Dia hanya membual. Itu membuatnya sangat marah lalu berusaha
membunuh Sara dengan mencekiknya. Tapi Sara berhasil meraih cutter dan
menusuk punggung Sara sambil meniru perkataan Maria, kalau mereka tidak
pernah berteman. Ia menemukan kembali kalung Emily di leher Rebecca dan
mengambilnya.
Di akhir film ditunjukkan kalau Sara kembali tinggal di asrama. Tapi dia
sudah tidak ingin memiliki teman sekamar lagi. Dia memutuskan untuk
mengeluarkan tempat tidur Rebecca dulu dan meletakkannya di lorong
asrama. (2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar