Dr Aafia Siddiqui Seorang Ilmuwan Muslimah Pakistan Yang Di Perkosa, Disiksa Dan Dilecehkan Di Dalam Penjara, Beserta Pidato Lauren Booth Bahwa Aafia Kerap Bermimpi Bertemu Dengan Rasulullah Dan Aisyah
Upaya pembebasan Dr Aafia Siddiqui terus dilakukan kaum Muslimin dari berbagai kawasan dunia.
Muslimah Pakistan , Dr Aafia Siddiqui ilmuwan yang dipenjara 86 tahun
di Amerika, menderita kanker dan mengalami pelecehan seksual selama
dalam tahanan. Dr Aafia Siddiqui lahir di Karachi, Pakistan, tanggal 2
Maret 1972. Dia adalah ibu dari tiga orang anak dan juga seorang
penghafal (hafiz) Quran. Aafia dan ketiga anaknya itu ditangkap oleh
agen intelijen Pakistan pada bulan Maret 2003 dan diserahkan kepada
orang-orang Amerika di Afghanistan dan dipenjarakan di Bagram.
Di penjara ia berulang kali diperkosa,
disiksa dan dilecehkan selama bertahun-tahun. Pada tanggal 4 Agustus
2008, jaksa federal di Amerika Serikat menegaskan Aafia Siddiqui telah
diekstradisi ke AS dari Afghanistan. Dia ditahan sejak pertengahan Juli
2008. Selama dalam tahanan wanita kecil dan lemah
ini dituduh menembaki para perwira AS (padahal tidak ada yang terluka)
sementara dirinya lah yang terluka selama proses penahanan itu.
Berikut ini pidato yang menyentuh dari
Lauren Booth seorang mualaf Inggris dalam aksi ‘ Menentang Penahanan
Aafia Siddiqui’ di London 23/9/2012. Lauren Booth dikenal gencar
melakukan pembelaan terhadap umat Islam yang ditindas. Meskipun
merupakan saudara ipar dari mantan PM Inggris Tony Blair, Booth dengan
berani menyerukan menyeret mantan PM Inggris itu bersama George W Bush
ke Pengadilan Kriminal Internasional karena bertanggung jawab dalam
berbagai kejahatan terhadap umat Islam.
Berikut isi pidato dari Laurent Booth :
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Wahai saudara-saudaraku seiman, Aafia
Siddiqui adalah saudara kita dalam ikatan kemanusiaan. Dia adalah
saudara kita dalam Islam, dan apa yang telah diperbuat Amerika
terhadapnya adalah sebuah tindakan kejahatan, dan mengapa mereka
memenjarakan seorang wanita seperti saudara kita Aafia? Mari kita lihat
sebenarnya siapakah dia. Aafia Siddiqui adalah seorang ilmuwan biologi syaraf, salah satu dari para ilmuwan jenius umat kita sekarang.
Wahai saudara-saudaraku, enam bulan
yang lalu saya berada di Malaysia, saya mendatangi sebuah konferensi
yang bertujuan untuk membawa George Bush dan Tony Blair ke pengadilan
Den Haag, pengadilan dengan tuduhan kriminalitas perang. Di konferensi
itu saya berbincang dengan seseorang ibu-ibu Iraki, yang telah diambil
dari rumahnya, yang telah dituduh dengan salah satu tuduhan kriminalitas
Amerika, yang telah disiksa, keponakannya telah dibawa ke selnya dan ditelanjangi di hadapannya, dan dipermalukan dengan tindakan lainnya, anak perempuannya diancam akan diperkosa.
Kalau ada orang yang berani mengecam
kita sebagai unjuk rasa anti Barat, maka kami akan katakan jangan
coba-coba mengancam kami secara emosional, karena hukum yang buruk
tetaplah hukum yang buruk, tindakan kriminal tetaplah kriminal, dan kita
akan selalu memprotesnya hingga Allah subhana wa ta’ala memanggil
kita.. dan kalian tidak akan membungkam kami dengan tuduhan-tuduhan ‘anti Barat’ dan ‘anti semitisme’
Saudara-saudara, Afia Siddiqui tidak ditahan sebagai teroris
Dia ditahan karena dia adalah ilmuwan biologi syaraf
Dia ditahan karena dia adalah aktifis
Kalian mungkin tidak tahu, tapi dalam waktu 5-6 tahun sebelum dia ditahan, Afia telah menyuarakan derita Bosnia, Afghanistan, Irak dan umat Islam di dunia.
Afia adalah seorang yang terbaik di antara umat kita ini
Saya bekerja dengan Muslim Legal Fund
(yayasan bantuan hukum untuk Muslim) di Amerika, dan ketahuilah
ketidakadilan yang menimpa Afia bukanlah satu-satunya..
Saat ini di Amerika ada sekitar 300 saudara Muslim yang menjalani hukuman penjara dalam waktu yang lama karena tuduhan yang berdasarkan motivasi pre-emptive (sangkaan kejahatan sebelum kejahatan tersebut terjadi)
Amerika senang melakukan tindakan pre-emptive, seperti serangan pre-emptive dan sekarang mereka mau keadilan pre-emptive.
Kalian tahu? Menurut saya mereka
terlalu banyak menonton film, siapa yang telah menonton Minority Report?
Di dalam film tersebut Tom Cruise adalah seorang polisi dari masa
depan, dan tidak ada kejahatan sama sekali, karena jika ada tindakan
kejahatan, mereka bisa ke masa depan dan menghentikan tindakan kejahatan
tersebut. Mereka berpikir bahwa itu yang sedang terjadi di Amerika.
Jika kalian berpakaian seperti “teroris”, jika kalian pergi ke
konferensi-konferensi aktivis, jika kalian memprotes dan kalian cocok
dengan kriteria-kriteria tersebut, Amerika akan melakukan tindakan pre-emptive dengan memasukkan kalian ke penjara dengan tuduhan kejahatan teroris,
sebuah tindakan yang tidak kalian lakukan, dan tidak akan pernah kalian
lakukan, saya mau kalian semua awas terhadap ini, bukan berarti saya
ingin kalian takut saudara-saudara, tapi kita harus bersatu.
Afia Siddiqui selalu teguh berjuang
untuk saudara-saudara dan tidak pernah mundur. Demikian pula kita juga
harus bersikap sama dengan Afia dan umat Islam lainnya di masyarakat
kita.
Karena kalau kita lihat Inggris
sekarang, ketika salah seorang dari saudara kita ditahan, seseorang yang
kita kenal, mungkin dia seorang dokter, atau sukarelawan, tahukah kita
apa yang terjadi? Apakah kita masih mau mengunjunginya, atau kita
berkilah kita khawatir terhadap keluarga kita.. ingat bahwa kita semua
akan mempertanggungjawabkan kepada Allah terkait nasib saudara-saudara kita.
Maka kita tidak boleh takut, hukum yang tidak adil adalah hukum yang tidak adil.
Dan saya akan akhiri dengan
pernyataan berikut. Afia Siddiqui adalah korban ketidakadilan, tapi
tidak ada yang menang di sini. Saya beritahu, Subhanallah, Afia Siddiqui
adalah pemenang terhadap para penahannya. Dia adalah pemenang yang
sebenarnya karena Afia menginginkan Jannah. Alhamdulillah.
Di bulan Ramadhan 2011, ibu dari Afia
mendapatkan telpon dari Afia yang terpenjara di Amerika . Ibunya pun
menangis.. Ia ingat cucunya harus melalui penderitaan, cucu laki-lakinya
masih hilang, dan anak perempuannya masih tidak jelas kapan akan
bebasnya, kecuali dengan ridha Allah.. Tahukah apa yang Afia katakan
kepada ibunya? “Wahai ibu janganlah menangis, saya gembira!”
(Subhanallah, kenapa dia gembira?) “Wahai ibu, setiap malam dalam mimpiku
Rasulullah SAW mengunjungiku. Lalu Rasulullah SAW mengajakku untuk
menemui istrinya Aisyah ra, dan mengenalkannya ke istrinya dan beliau
berkata pada Aisyah.. inilah putriku Afia..” Subhanallah
Jadi kita bukanlah pemenang, tapi
kita akan menjadi pemenang kalau kita bersikap tegas dalam menegakkan
keadilan demi Allah subhanahu wa ta’ala. Dan ibu Afia telah mendapatkan
kabar bahwa Afia akan mendapatkan jannah dari Nabi Muhammad SAW dalam
mimpi Afia. Allahu Akbar, takbir!
Kita tidak akan takut oleh siapapun, kecuali Allah SWT. Assalamu’alaykum”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar