WALL•E adalah sebuah
film animasi yang diproduksi oleh
Pixar Animation Studios dan dirilis oleh
Walt Disney Pictures. Tokoh utama dalam film ini adalah sebuah robot yang bernama
WALL•E. Film ini dirilis pada tanggal
27 Juni 2008.
[3] Film yang disutradarai oleh
Andrew Stanton, yang sebelumnya menyutradarai
Finding Nemo dan memenangkan
Academy Award untuk kategori film animasi. Jim Morris, yang sebelumnya bekerja untuk
Lucasfilm, menjadi produsernya. Karakter-karakter dalam
WALL•E, sebagian besar suaranya tidak disuarai oleh
manusia, tetapi oleh suara mekanik.
Plot
WALL•E pada saat membersihkan sampah Bumi.
Auto, Kapten B. McCrea, dan EVE.
Pada awal
abad ke-22, sebuah perusahaan "raksasa" Buy N Large (BnL) menguasai perekonomian di Bumi, termasuk
pemerintahan.
Akibat dipenuhi sampah yang tidak didaur-ulang, maka Bumi menjadi
sangat tercemar oleh sampah-sampah elektronik, sehingga kelangsungan
hidup manusia menjadi terancam. Untuk mencegah kepunahan manusia, Shelby
Forthright (
Fred Willard) selaku
CEO
Buy N Large, melakukan pengungsian massal dari Bumi selama lima tahun
di atas armada kapal luar angkasa eksekutif bernama Axiom yang
menyediakan setiap keperluan manusia, dan dilengkapi dengan robot-robot
yang semuanya berjalan secara otomatis untuk melayani kebutuhan manusia.
Ratusan-ribu unit robot penghancur sampah yang dinamai dengan
WALL•E
ditinggalkan di Bumi untuk membersihkan Bumi. Robot-robot tersebut
diprogram untuk memadatkan dan menumpuk sampah-sampah elektronik yang
telah memenuhi seluruh daratan di Bumi, agar memudahkan untuk peleburan.
Tumpukan sampah-sampah elektronik telah dipadatkan dan dikumpulkan oleh
robot-robot
WALL•E, tumpukan sampah tersebut telah setinggi
gedung pencakar langit. Namun, proyek ini dibatalkan karena Forthright
memperkirakan bahwa pada tahun 2110 Bumi sudah terlalu tercemar dan
sudah tidak memungkinkan untuk dihuni oleh manusia. Pada tahun
2815, kira-kira 700 tahun kemudian, hanya satu
WALL•E yang masih berfungsi.
Berabad-abad kehidupan telah dilalui oleh
WALL•E, sehingga ia
memiliki kecerdasan yang lebih baik dan rasa keingin-tahuan. Ia gemar
mengoleksi barang-barang yang menarik di tumpukan sampah yang memenuhi
Bumi, mengambil onderdil untuk suku cadangnya dari
WALL•E lain yang sudah tidak aktif. Ia sering menonton film musikal tahun
1969 yang berjudul
Hello, Dolly! dari
kaset video.
Video lainnya yang ia nikmati adalah Put on Your Sunday Clothes, dan
adegan berpegangan tangan dalam video "It Only Takes a Moment" yang
mengajarnya memiliki perasaan.
Pada suatu hari,
WALL•E menemukan sebuah
bibit tumbuhan, lalu menanamnya dalam sebuah
sepatu usang. Tidak lama kemudian, sebuah kapal luar angkasa mendarat di Bumi dan mengeluarkan EVE (
Elissa Knight), sebuah robot perempuan yang dikirim oleh pesawat raksasa yang bernama
Axiom, ia diprogramkan untuk mencari tanda-tanda kehidupan flora di Bumi.
WALL•E jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya, EVE juga mengagumi kepribadian
WALL•E. Sungguh disayangkan, ternyata cinta
WALL•E tidak terbalaskan, karena EVE diprogramkan untuk mencari keberadaan tumbuhan di Bumi. Saat
WALL•E
menunjukkan bibit tumbuhan yang ditemukannya kepada EVE, EVE menyimpan
bibit itu ke dalam tubuhnya, setelah itu EVE menjadi non-aktif secara
otomatis.
WALL•E berusaha melindungi tubuh EVE yang tidak
berstatus non-aktif sampai EVE diambil kembali oleh pesawat yang
mengantarnya ke Bumi. Dengan rasa gelisah dan panik,
WALL•E mengejar pesawat itu.
WALL•E berhasil menyusup ke dalam pesawat Axiom.
Setelah berabad-abad hidup dalam
mikrogravitasi, manusia di pesawat Axiom banyak kehilangan
kalsium,
sehingga membuat mereka menjadi sangat gemuk dan tidak mampu berdiri
atau berjalan. Aktivitas manusia sepenuhnya dilayani oleh robot. Pilot
pesawat Axiom adalah Kapten B. McCrea (
Jeff Garlin) juga memerintahkan segala tugasnya kepada sistem
autopilot pesawat yang bernama AUTO (suara program
MacInTalk). Saat
WALL•E
mengikuti EVE ke dalam kapal, kelakuannya yang tidak biasa, menyebabkan
manusia dan robot bertindak tidak seperti biasanya. Khususnya M-O,
robot dekontaminasi yang diprogramkan untuk membersih setiap pencemaran
di dalam pesawat, ia mengejar
WALL•E supaya ia dapat membersihkan kotoran asing yang bersumber dari Bumi, dan dua orang manusia bernama John (
John Ratzenberger) dan Mary (
Kathy Najimy) yang sebelumnya hanya melihat melalui media elektronik berupa
monitor, sehingga mereka melihat pemandangan secara langsung karena
WALL•E membuat mereka terlepas dari monitor yang terpasang di tempat duduk mereka.
Setelah sampai di dalam pesawat, EVE diaktifkan kembali dan diprogram
untuk mengantar bibit tadi kepada McCrea agar diletakkan dalam alat
pendeteksi yang dinamai
holo-detector. Alat tersebut adalah
sebuah mesin pendeteksi yang berfungsi memberikan informasi bahwa
manusia dapat kembali hidup di Bumi, dan akan mengembalikan manusia ke
Bumi secara otomatis setelah mendeteksi bibit tadi yang merupakan
pedoman yang memungkinkan manusia untuk kembali hidup di Bumi. Sewaktu
akan mendeteksi tumbuhan yang terdapat dalam tubuh EVE, bibit itu
hilang. EVE dianggap telah rusak dan dikirim ke bagian perbaikan robot
bersama
WALL•E. Saat EVE diperiksa,
WALL•E menyangka EVE
akan dihancurkan oleh mesin pemeriksa tersebut, lalu ia merampas senjata
plasma EVE dan menembakkannya, sehingga membebaskan robot-robot rusak
lainnya di ruang perbaikan. Tindakan
WALL•E menjadi ancaman bagi setiap penghuni pesawat Axiom, EVE dan
WALL•E menjadi buronan yang dianggap robot berbahaya. EVE yang tidak tahan dengan sikap
WALL•E, mencoba mengantarnya kembali ke Bumi dengan menggunakan sebuah
kabin.
Saat asisten utama McCrea (
GO-4)
tiba dan menyimpan bibit yang hilang itu ke dalam kabin, ternyata GO-4
yang mencurinya tanpa diketahui McCrea. Melihat bibit tersebut,
WALL•E
memasuki kabin tempat diletaknya bibit tersebut. GO-4 akan
menghancurkan kabin tersebut dengan mengaktifkan program penghancuran
secara otomatis sehingga akan meledak setelah hitungan mundur 20 detik.
Saat itu
WALL•E berada di dalam kabin tersebut, namun
WALL•E berhasil meloloskan diri bersama bibit itu sedetik sebelum musnahnya kabin tadi. EVE lega karena
WALL•E menyelamatkan bibit itu dan mereka terbang dengan bahagianya di angkasa sekitar pesawat Axiom.
EVE dan
WALL•E mengembalikan bibit itu kepada McCrea. Kapten
McCrea ingin mengetahui bagaimana keadaan Bumi pada saat ini, lalu
McCrea memutar rekaman yang direkam oleh kamera yang terpasang pada EVE,
yang membuat EVE menyaksikan usaha
WALL•E melindunginya ketika ia dalam status non-aktif. Akhirnya, EVE juga jatuh cinta pada
WALL•E.
Terpesona oleh gambar-gambar kehidupan zaman dulu di Bumi sebelum
berdirinya Buy N Large, McCrea perihatin melihat kerusakan alam di Bumi
yang digambarkan dalam rekaman EVE. Kemudian McCrea merencanakan agar
manusia kembali ke Bumi untuk memulihkan segalanya. Namun, AUTO
menegaskan bahwa manusia tidak boleh kembali ke Bumi, lalu ia terpaksa
menampilkan tayangan berupa rekaman Shelby Forthright yang memerintahkan
semua autopilot agar tidak mengembalikan manusia ke Bumi, karena proyek
pembersihan yang diusahakan telah gagal. AUTO yang dirancang untuk
menuruti perintah tersebut, memberontak dan membuang bibit tumbuhan
tersebut. Dalam memperebutkan bibit itu, AUTO dengan ganasnya menyerang
WALL•E yang mencoba melindungi bibit itu dan menekan tombol non-aktif di badan EVE.
WALL•E dan EVE dibuang ke tempat pembuangan sampah bersamaan dengan bibit tadi, dan mengunci McCrea di dalam kamarnya.
Di tempat pembuangan sampah, EVE kembali aktif setelah sebuah tombol yang ada di dada EVE tersentuh oleh
tetikus yang merupakan
tikus dalam pesawat Axiom. EVE berusaha mencari
WALL•E, setelah menemukannya EVE melihat
WALL•E telah rusak berat. Ia berusaha memperbaiki
WALL•E, tapi usahanya sia-sia karena tidak ada komponen tubuh
WALL•E
yang cocok dengan yang ia temukan. Pada saat proses pembuangan sampah
diaktifkan, gerbang pembuangan terbuka. Saat itu juga datang M-O yang
mengejar
WALL•E karena ingin membersihkan kotoran asing yang melekat di tubuh
WALL•E. Kemudian M-O terjepit gerbang yang tertutup setelah sampah beserta
WALL•E dan EVE dikeluarkan dari tempat pembuangan. Gerbang tidak sepenuhnya tertutup karena M-O terjepit pada gerbang saat mengejar
WALL•E untuk membersihkan kotoran asing. Kesempatan ini digunakan oleh EVE untuk menyelamatkan diri dari pembuangan.
Setelah berhasil menyelamatkan diri dari tempat pembuangan sampah
dengan bantuan M-O, EVE menolak perintah otomatis yang telah
diprogramkan untuk membawa bibit ke pesawat. Ia masih berusaha untuk
memperbaiki
WALL•E, tapi
WALL•E berharap EVE menuruti perintah tersebut sambil mengingatkan EVE jika seandainya mereka berhasil kembali ke Bumi,
WALL•E dapat diselamatkan dengan suku cadang yang disimpannya.
WALL•E dan EVE membawa bibit tadi untuk diletakkan di mesin
pendeteksi yang ada di pesawat Axiom dengan bantuan M-O. Mereka berdua
dibantu McCrea yang menyuruh mereka agar cepat ke mesin pendeteksi
tersebut, mereka juga dibantu robot-robot rusak yang membantu mereka
dengan melawan robot-robot penjaga. McCrea membohongi AUTO dengan
mengatakan bahwa bibit itu ada padanya, dengan mengelabui AUTO melalui
visual dari monitor. Kemudian AUTO mendatangi McCrea, lalu mereka
berkelahi. McCrea berhasil mengaktifkan mesin pendeteksi, mengakibatkan
AUTO memiringkan posisi Axiom, mengakibatkan manusia-manusia yang tidak
dapat berjalan menjadi berjatuhan dan tertumpuk di sudut pesawat. Auto
mencoba menutup mesin pendeteksi tersebut, namun ditahan
WALL•E
dengan mengorbankan tubuhnya. McCrea berusaha untuk berdiri dan berjalan
untuk mendekati dan mengalahkan AUTO. Pada saat perkelahian dengan
AUTO, McCrea melihat tombol merah yang terbuka di bagian tubuh AUTO.
Lalu McCrea menekan tombol tersebut, sehingga AUTO yang merupakan
pengendali pesawat Axiom menjadi berstatus manual. McCrea dapat dengan
sepenuhnya mengendalikan AUTO, dan mengembalikan posisi Axiom ke posisi
semula. Akhirnya, bibit berhasil dimasukkan ke dalam mesin pendeteksi
(holo-detector), dan melepaskan
WALL•E yang bertambah rusak karena terjepit mesin pendeteksi yang akan menutup. Setelah bibit tadi dimasukkan ke dalam
holo-detector, pesawat Axiom menuju ke Bumi dengan kecepatan cahaya.
Setelah mendarat di Bumi, EVE bergegas memperbaiki dan menghidupkan kembali
WALL•E dengan menggunakan suku cadang yang ada di tempat tinggal
WALL•E. Sayangnya,
WALL•E telah rusak berat dan hampir semua komponennya ditukar oleh EVE dengan yang baru. Meskipun
WALL•E telah diperbaiki dengan sempurna, tapi
WALL•E bukanlah
WALL•E yang dikenal EVE.
WALL•E telah menjadi
WALL•E yang diprogram untuk mengerjakan tugasnya dan tidak memiliki perasaan dan ingatan yang dimiliki
WALL•E yang EVE kenal. EVE sedih karena
WALL•E yang dicintainya sudah tiada, EVE memegang tangan
WALL•E lalu menempelkan kepalanya ke kepala
WALL•E (bermakna
ciuman). Percikan listrik dari "ciuman" tadi memulihkan ingatan dan kepribadian
WALL•E, lalu dia dapat mengingat EVE dan bahagia karena dapat berpegangan tangan dengan EVE.
Manusia dan robot bekerjasama dalam memperbaiki kehidupan di Bumi
dengan harapan baru, di bawah pimpinan McCrea. Akhirnya, kehidupan yang
normal dapat dinikmati kembali oleh manusia. Seiring waktu dan kerjasama
manusia dengan robot, Bumi kembali normal seperti sedia kala. Mengenai
kelanjutan kehidupan manusia beserta para robot di Bumi, dapat dilihat
pada lukisan-lukisan yang terdapat pada kredit penutup dalam film
animasi ini.
Pembuatan
Andrew Stanton telah membayangkan
WALL•E sebelum
Toy Story dibuat:
[4]
Ide ini terpikir saat Stanton mengilhami sebuah kalimat pertanyaan,
"Jika manusia meninggalkan Bumi dan lupa mematikan robot terakhir yang
tertinggal, apa yang akan terjadi?"
[5] Pete Docter telah mengembangkan tulisannya untuk film ini selama dua bulan pada tahun
1995, setelah mendengar penjelasan dari Stanton yang memutusan untuk membuat
Monsters, Inc. (2001), ia juga masih ragu untuk menceritakan kisah cinta.
[6] Ide
WALL•E masih membayangi otak Stanton, karena minatnya yang sangat besar terhadap
luar angkasa dan mem
personifikasikan benda-benda mati.
Model robot didapati saat Stanton mengatakan kepada kru animator,
"Bayangkanlah berbagai macam peralatan yang ada, kemudian cari
perwatakan di dalamnya."
[4] Ketika merencanakan tokoh utama, para animator mendapat ide dari sebuah
binokular dan
Luxo Jr., sebuah lampu yang ditampilkan dalam logo Pixar.
[7] Saat Stanton sedang bermain-main dengan sebuah binokular untuk mengekspresikan kesedihan.
[8]
Stanton berkata, "Kalian tidak perlu membuat mulut, dan juga tidak
perlu hidung, kalian dapat menampilkan kepribadian dari matanya,
sehingga penonton akan merasakan ia bukanlah manusia yang berbadan
robot". Bentuk fisik
WALL•E mirip seperti kura-kura dan tank baja
yang membuatnya dapat melalui berbagai jenis daratan. Stanton juga
mengakui bahwa ia juga dipengaruhi oleh
Johnny 5 dari film
Short Circuit yang pernah ditontonnya sekali.
[rujukan?]
Stanton mengemukakan ceritanya kepada
Ben Burtt yang juga berperan dalam pengisian suara.
[7] Dalam film ini sedikit sekali percakapan; Stanton bercanda dengan mengatakan, "Saya sebenarnya sedang membuat
R2-D2: The Movie", dengan melibatkan karya-karya Burtt di
Star Wars.
Untuk menghasilkan percakapan, Burtt mengambil berbagai macam bunyi
mekanik, lalu menggabungkannya supaya menyerupai percakapan.
[5] Ketika
WALL•E mengisi ulang baterainya melalui tenaga
sinar matahari, ia membunyikan suara yang mirip dengan bunyi pembukaan dari komputer
Macintosh saat ini.
[9] Masalah minimnya percakapan dalam cerita, produser eksekutif
John Lasseter
menyatakan bahwa seni animasi adalah tentang tingkah laku suatu watak,
bukan percakapannya. Berpedomanlah pada bagaimana kalian
menceritakannya, bukan banyak dan sedikitnya dialog."
[10]
Hubungan WALL•E dengan film-film Pixar lainnya
Film-film animasi keluaran Pixar sering menghubungkan karakternya
dengan proyek-proyeknya yang lain. EVE mengingatkan sebuah truk Pizza
Planet dari
Toy Story. Mainan Rex dan Hamm dari Toy Story, terlihat pada adegan-adegan di kawasan tumpukan sampah. Sebuah mainan Mike dalam
Monsters, Inc. juga terlihat dalam kawasan tersebut. Pada saat
WALL•E akan tidur yang merupakan adegan di awal film, di atas rak terdapat sebuah patung kepala Frozone dari
The Incredibles. Pada adegan akhir film, terlihat sebuah lukisan mozaik penyu dari
Finding Nemo. Kode
A113 yang selalu dimasukkan dalam setiap
film Pixar sampai sekarang, merupakan kode yang berperan penting dalam film
WALL•E.
John Ratzenberger
menjadi pengisi suara salah satu karakter di film ini, seperti yang
dilakukannya dalam setiap film-film animasi produksi Pixar sebelumnya.
[11]
Soundtrack
Album soundtrack
WALL•E dirilis pada tanggal
24 Juni 2008, menampilkan lagu-lagu yang berjudul "Put On Your Sunday Clothes" dan "It Only Takes a Moment" (nyanyian
Michael Crawford) dari runut bunyi
Hello, Dolly!, dan lagu
La Vie en Rose yang dinyayikan oleh
Louis Armstrong, dan juga karya Peter Gabriel yang berjudul
Down to Earth. Aransemen musik oleh
Thomas Newman dengan pengorkestraan oleh
Carl Johnson, JAC Redford, Thomas Pasatieri, dan Gary K. Thomas. Newman pernah menggubah musik untuk
Finding Nemo. Hampir semua musik untuk film Pixar digubah oleh sepupunya (
Randy Newman).
Daftar urutan adegan
- Put On Your Sunday Clothes (dinyanyikan oleh Michael Crawford) 1:17
- 2815 A.D. 3:28
- WALL•E 2:00
- The Spaceship 1:42
- EVE 1:02
- Thrust 0:42
- Bubble Wrap 0:51
- La Vie en Rose (dinyanyikan oleh Louis Armstrong) 3:24
- Eye Surgery 0:41
- Worry Wait 1:19
- First Date 1:20
- EVE Retrieve 2:20
- The Axiom 2:25
- BnL 0:20
- Foreign Contaminant 2:07
- Repair Ward 2:20
- 72 Degrees and Sunny 3:13
- Typing Bot 0:48
- Septuacentennial 0:15
- Gopher 0:40
- WALL•E's Pod Adventure 1:14
- Define Dancing 2:23
- No Splashing No Diving 0:48
- All That Love's About 0:37
- M-O 0:47
- Directive A-113 2:06
- Mutiny! 1:29
- Fixing WALL•E 2:08
- Rogue Robots 2:03
- March of the Gels 0:55
- Tilt 2:01
- The Holo-Detector 1:08
- Hyperjump 1:05
- Desperate EVE 0:57
- Static 1:43
- It Only Takes a Moment (dinyanyikan oleh Michael Crawford) 1:08
- Down to Earth (dinyanyikan oleh Peter Gabriel) 5:59
- Horizon 12.2 1:27
- Soundtrack orisinal karya Thomas Newman kecuali:
- Soundtrack 1 & 36 – karya Jerry Herman, dari film Hello Dolly!
- Soundtrack 5 & 22 – karya Thomas Newman dan Peter Gabriel
- Soundtrack 14 – ditulis oleh Bill Bernstein dan Thomas Newman
- Soundtrack 37 – musik oleh Peter Gabriel dan Thomas Newman, lirik oleh Peter Gabriel
Perilisan
Penayangan perdana film ini berlangsung di
Greek Theatre di
Los Angeles pada
23 Juni 2008.
[12] WALL•E dibuka untuk umum di Amerika Serikat dan
Kanada pada
27 Juni 2008 dan mendapat pemasukan $23,1 juta pada hari pembukaannya.
[13] Pada akhir pekan pembukaannya, film ini mendapat $63 juta dari 3.992 bioskop, dan menempati posisi pertama
box office.
[14] Jumlah ini menjadikan Wall•E sebagai film Pixar dengan pendapatan ke-3 terbaik di minggu pembukaannya.
[15]
Mengikut tradisi Pixar, untuk penayangan di bioskop,
WALL•E digandengkan dengan sebuah
film pendek. Film pendek tersebut berjudul
Presto.
Penilaian
WALL•E mendapat sanjungan dari kalangan kritikus film.
[16] Rotten Tomatoes melaporkan bahwa 97% pengulasnya memberi nilai yang bagus untuk film ini, 172 ulasan dengan nilai rata-ratanya adalah 8.6/10.
[17] Metacritic memberikan nilai sempurna untuk film ini (100), film ini meraih nilai 94 dari 38 ulasan.
[16]